Pada masa awal kemerdekaannya, Timor-Leste memiliki salah satu angka kelahiran tertinggi di dunia. Seorang perempuan dapat melahirkan lebih dari tujuh anak, dan tiap keluarga merupakan bagian dari upaya untuk membangun kembali bangsa yang nyaris musnah akibat pendudukan Indonesia. 20 tahun kemudian, generasi pertama yang lahir di masa kemerdekaan tersebut kini telah mencapai usia dewasa. Mereka tumbuh besar dalam sebuah negara yang bebas, aman, dan berdaulat—kendati luka bekas penjajahan masa lalu masih kentara.
Dan inilah—berdasarkan kata-kata yang mereka ucapkan sendiri—kehidupan yang dialami para anak-anak kemerdekaan Timor-Leste.
Members only
Log in or
Join New Naratif as a member to continue reading
We are independent, ad-free and pro-democracy. Our operations are member-funded. Membership starts from just US$5/month! Alternatively, write to sponsorship@newnaratif.com to request a free sponsored membership. As a member, you are supporting fair payment of freelancers, and a movement for democracy and transnational community building in Southeast Asia.
