Penjelasan yang terdiri dari dua artikel ini menyoroti praktik penahanan anak oleh petugas imigrasi di Malaysia. Melanjutkan penjelasan dari artikel pertama, artikel kedua ini menelusuri jalan panjang menuju reformasi penahanan imigrasi. Artikel ini menelisik janji Menteri Dalam Negeri bahwa ia akan membebaskan semua anak dari pusat tahanan, perjuangan historis untuk menghentikan penahanan anak, halangan-halangan yang menghambat perubahan, serta langkah-langkah yang bisa diambil oleh pemerintah, masyarakat sipil, dan pembaca untuk melindungi semua anak apapun status migrasinya.
Category: Penjelasan
Penjelasan I: “Jangan Pulang, Ada Tentara”: Anak-anak di Pusat Tahanan Imigrasi Malaysia
Anak-anak tanpa dokumen yang melintasi batas wilayah Malaysia dianggap melanggar hukum imigrasi. Mereka harus berhadapan dengan berbagai risiko, termasuk penangkapan, penahanan tanpa jangka waktu, dan deportasi yang mengancam nyawa. Siapakah anak-anak dalam tahanan ini? Mengapa mereka ditahan? Untuk berapa lama? Apa akibat buruk penahanan ini? Berapa ongkos yang harus dibayar warga lewat pajak untuk membiayai penahanan ini?
Ini adalah artikel pertama dari rangkaian dua artikel New Naratif tentang penahanan anak-anak imigran di Malaysia.
Pemujaan Dewi Ibu: Ruang Aman bagi Jiwa-jiwa Queer Vietnam
Đạo Mẫu, upacara pemujaan dewi-dewi ibu membantu menstabilkan norma gender dan stigma terhadap komunitas queer di Vietnam. Tradisi ini dianggap menjadi ruang aman bagi orang-orang queer Vietnam, tempat mereka bisa mengekspresikan diri mereka yang sebenar-benarnya, karena iman melampaui stigma sosial terhadap orang queer.
Pernikahan Anak di Indonesia Sudah Ilegal. Tapi Kenapa Masih Marak?
Walau pemerintah telah menyediakan aturan dan hukum yang melarang pernikahan anak di Indonesia, hal ini masih menjadi masalah serius di masyarakat. Pernikahan anak biasanya diteropong lewat kacamata agama dan budaya, […]
Bahaya Ketergantungan Filipina Mengeksploitasi Warganya Sendiri
Pemerintah Filipina memulai ekspor buruh sebagai langkah darurat demi mengentaskan kesenjangan sosial, namun mereka kini makin agresif mengekspor warga negaranya sendiri. Migrasi buruh memang menjadi solusi jangka pendek untuk masalah ekonomi bagi para keluarga pekerja migran, serta telah membawa manfaat bagi negara-negara pemberi kerja, elit lokal, dan pemerintah. Namun masalah jangka panjang terus mengintai para pekerja migran, warga Filipina, serta negeri tersebut.