







Catatan editor: Tiap panel di komik ini digambar berdasarkan foto-foto dari arsip publik dan pribadi.
Sumber gambar dan nota:
Halaman 1, semua panel: Arsip pribadi.
Halaman 2, panel 1-4: Arsip pribadi.
Halaman 2, panel 5: Salah satu diorama yang menggambarkan pembunuhan enam jenderal dan satu letnan militer pada kudeta 1965 di Museum Pengkhianatan PKI (Komunis), Kompleks Museum Lubang Buaya, Jakarta, Indonesia.
Halaman 3, semua panel: Arsip pribadi.
Halaman 4, semua panel: Arsip pribadi.
Halaman 5, panel 1: Arsip pribadi.
Halaman 5, panel 2: Foto Pak Soeharto dan Bu Tien di acara panen beras. Dimuat dalam Jurnal Diplomasi, Pusdiklat Kementerian Luar Negeri RI, Vol. 3 No. 3 September 2011. Diakses melalui Rumah Sidqi. Swasembada Beras kerap disebut-sebut sebagai salah satu pencapaian Orde Baru, walaupun program ini hanya bertahan selama 5 tahun (1969-1974) dari 32 tahun lamanya rezim Soeharto, dan mengakibatkan punahnya keanekaragaman sumber karbohidrat di seluruh Nusantara.
Halaman 5, panel 3: Foto penyair WS Rendra di tengah-tengah protes melawan pembredelan Majalah TEMPO, EDITOR dan DETIK di depan Departemen Pendidikan, Jakarta, 1994. Majalah Tempo dibredel pertama kali pada 12 April 1982. Robin Ong/ TEMPO. Diakses melalui TEMPO.CO
Halaman 5, panel 4: Foto Aksi 5 Agustus 1989 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Mahasiswa menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri, Rudini. KPM ITB. Diakses melalui FaktaNews.
Halaman 6, panel 1: Foto mayat yang diduga korban Petrus (penembak misterius) di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, 1984. PETRUS terjadi pada 1982-1985. Operasi ini menargetkan semua orang yang dianggap sebagai kriminal: residivis, gerombolan remaja lokal, pengangguran, dan bahkan orang yang bertato. Anizar M Jasmine/ TEMPO. Diakses melalui DataTempo.
Halaman 6, panel 2: Foto korban Petrus pada 20 Mei 1983 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Ali Said/ TEMPO. Diakses melalui DataTempo.
Halaman 6, panel 3: Foto anggota Pemuda Rakyat, organisasi pemuda berhaluan kiri yang merupakan bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI), ditangkap oleh militer, 30 Oktober, 1965. AP. Diakses melalui Tirto.id.
Halaman 6, panel 4: Foto sebuah kamar di Penjara Bulu, Semarang, Jawa Tengah, yang menampung 45 perempuan tahanan politik pada 1977. Dimuat di buku Mia Bustam, Dari Kamp ke Kamp, 2008, hal. 263.
Halaman 6, panel 5: Foto aktivis HAM Maria Catarina Sumarsih pada aksi kamisan ke-536, protes bisu mingguan di depan Istana Negara di Jakarta, pada hari Kamis, 26 April, 2018. Protes ini telah dilaksanakan sejak 2007 untuk mendorong pemerintah agar segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, termasuk penembakan Semanggi tahun 1998, yang mengakibatkan kematian putra Maria, Bernardus Realino Norma Irawan. Artikel ditulis oleh Marguerite Afra Sapiie. Aditya Bhagas/ Jakarta Post.
Halaman 6, panel 6: Foto bendera bergambarkan wajah Marsinah, aktivis buruh dari Jawa Timur yang ditemukan meninggal setelah disiksa dan diperkosa pada 5 Mei 1993, dikibarkan oleh para buruh perempuan anggota Federasi Buruh Lintas Pabrik di sebuah demonstrasi buruh di Bundaran HI, Jakarta Pusat, 9 Maret, 2014. Artikel ditulis oleh Jawahir Gustav Rizal dan editor Virdita Rizki Ratriani, 2020. Priyombodo/ Kompas.
Halaman 7, semua panel: Arsip pribadi.
Bacaan lebih lanjut:
Enin Supriyanto, Menolak Menunduk: Menentang Budaya Represif, 1999.
Mia Bustam, Dari Kamp ke Kamp, 2008.
Pameran arsip berjudul Visualization of the national history: From, by and for whom? Dikurasi oleh Hyphen —, di Gudskul, Jakarta, Indonesia, 2019.