Sinagoga Shaar Hashamayim terletak di kota kecil Tondano, Kelurahan Rerewokan, Sulawesi Utara. Terlepas dari ukurannya yang bersahaja, bangunan ini adalah anomali besar di Indonesia sebagai satu-satunya tempat ibadah pemeluk Yudaisme di seantero negeri.
Kehadiran orang-orang Yahudi di Indonesia merentang jauh ke dalam sejarah nusantara. Beberapa sejarawan mencatat kedatangan pertama mereka pada akhir abad ke-15; ahli lainnya berpendapat bahwa migrasi orang Yahudi telah berlangsung selama berabad-abad, digerakkan oleh perdagangan atau upaya menghindari persekusi seperti pengusiran orang-orang Yahudi sepanjang Inkuisisi Spanyol pada 1492.
Secara historis, orang-orang Yahudi memang mengalami diskriminasi di berbagai tempat di seluruh dunia—dan di periode waktu yang berbeda-beda pula. Di Indonesia sendiri, sentimen anti-Yahudi dipengaruhi oleh konflik Israel-Palestina serta pendudukan Israel atas Jalur Gaza dan Tepian Barat (West Bank). Pemerintah Indonesia pun secara konsisten mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Presiden Joko Widodo, misalnya, sempat menyatakan: “Saya dan rakyat Indonesia terus bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak mereka, sesuai dengan amanat UUD 1945.”
Members only
Log in or
Join New Naratif as a member to continue reading
We are independent, ad-free and pro-democracy. Our operations are member-funded. Membership starts from just US$5/month! Alternatively, write to sponsorship@newnaratif.com to request a free sponsored membership. As a member, you are supporting fair payment of freelancers, and a movement for democracy and transnational community building in Southeast Asia.
