Sekilas, tidak ada sesuatu yang terlihat mencolok dari Rumah Sakit Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang terletak di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Namun, ketika memasuki area rumah sakit tersebut, terdapat sebuah bangunan yang dijadikan tempat tinggal oleh Maria (6 tahun), Viktor (11 tahun), Elfrida (10 tahun), Robet (3 tahun), dan Akmaria (10 tahun)*. Terpancar keceriaan di wajah mereka ketika menyambut kedatangan New Naratif sambil berlari-lari sama seperti umumnya anak-anak seusia mereka lainnya saat sedang menyambut kedatangan paman mereka. Namun siapa sangka, dibalik keceriaan wajah polos mereka, tersimpan sesuatu yang membuat kehidupan mereka sangat berbeda dari anak-anak seusia mereka lainnya.
Kelima anak tersebut merupakan yatim piatu yang menderita HIV+, yang mana saat ini sedang di bawah pengasuhan Komite AIDS HKBP setempat. Pengasuh mereka, Eni Verawati Simanjuntak, mengatakan kepada New Naratif bahwa anak-anak tersebut telah tertular virus HIV dari orang tua mereka. Mereka semua yang berada di shelter HKBP tersebut berasal dari berbagai daerah yang berbeda di Sumatera Utara, namun mereka memiliki persamaan nasib yang lain yaitu, mereka berkumpul bersama karena masing-masing pihak keluarga maupun masyarakat tempat asal mereka tidak menginginkan keberadaan mereka.
Members only
Log in or
Join New Naratif as a member to continue reading
We are independent, ad-free and pro-democracy. Our operations are member-funded. Membership starts from just US$5/month! Alternatively, write to sponsorship@newnaratif.com to request a free sponsored membership. As a member, you are supporting fair payment of freelancers, and a movement for democracy and transnational community building in Southeast Asia.
