Di Mana Mereka? Mengenang Korban Penghilangan Paksa Indonesia

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, termasuk penghilangan paksa, adalah salah satu janji kampanye Jokowi jelang Pemilu 2014 dan 2019. Kendati pemerintahan Jokowi telah memulai penyelesaian secara non yudisial, keluarga korban tetap menuntut penyelesaian secara yudisial dan kejelasan mengenai nasib korban. Dalam tahun ke-75 Hari Hak Asasi Manusia Internasional ini, New Naratif mengenang sejarah penghilangan paksa di Indonesia.

Wanma Yetti (58) masih teringat jelas ucapan ayahnya, Bachtiar Johan, sebelum berangkat ke pengajian akbar di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 12 September 1984. 

Tanggal yang kemudian dikenang banyak orang dengan penuh darah dan berujung tercatat di sejarah sebagai “Tanjung Priok”, salah satu tragedi mematikan di Indonesia.

Members only

Log in or

Join New Naratif as a member to continue reading


We are independent, ad-free and pro-democracy. Our operations are member-funded. Membership starts from just US$5/month! Alternatively, write to [email protected] to request a free sponsored membership. As a member, you are supporting fair payment of freelancers, and a movement for democracy and transnational community building in Southeast Asia.

Related Articles